Minggu, 01 Juli 2012

softskill tugas 1 (kelompok)


Pesona karang bolong anyer
Sebuah lubang dari karang besar yang teronggok dipinggir laut. Karang itu boleh disebut bukit. Ditumbuhi pohon besar-besar. Terutama pohon beringin yang akar-akarnya mencakar kuat karang itu. Berada di muka karang berlubang itu kita seperti berada di dunia bukan keseharian kita. Melainkan merasa di pantai tak bertuan. Sementara ombak beruntun menghantam dinding-dinding goa. Tapi, apabila berbalik arah, kita sadar kalau kita hanya ada di objek wisata. Kendaraan hilir mudik di beberapa meter di luar pagar.

Objek wisata pantai yang berada di tepi pantai Anyer Banten ini dinamakan Karangbolong. Dengan membeli tiket masuk yang cukup murah, maka kita sudah bisa menikmati pemandangan indah berupa karang besar berlubang seperti diceritakan di atas.
Oleh karena itu, berkunjung ke objek wisata yang berjarak 16Km dari Pantai Carita ini akan rugi kalau tidak membawa kamera yang bisa mengabadikan satu pengalaman batin yang menenangkan, menentramkan.
Keinginan untuk berada dalam karang berlubang ini tidak memungkinkan. Karena di dinding gua sebelah kanan terdapat peringatan untuk tidak memasuki atau beristirahat di dalam gua tersebut. Ini dikhawatirkan karang akan runtuh, meskipun karang itu terlihat kokoh. Jadi untuk menikmati pemandangan laut di Karangbolong, selain melalui muka karangnya saja, bisa juga lewat puncak karang.

Terdapat tangga yang didesain sealamiah mungkin, menapaki punggung Karangbolong hingga mencapai puncaknya. Disinilah pemandangan laut yang indah terbentang. Jika tidak menengok ke bawah saat di puncak itu, mungkin kita tidak sadar bahwa kita ada pada ketinggian tertentu. Tetapi kalau kita sadar tangga yang ada pada punggung bukit karang itu berada di kanan kiri jurang, bisa saja membuat lutut bergetar. Meski begitu, sayang rasanya kalau kita tidak mencoba pengalaman itu.
Mitos, Taman “Kebun Binatang” dan Penginapan
Beberapa warga di sekitar Karangbolong menceritakan bahwa Karangbolong semula bernama Karang Suraga. Konon, ratusan tahun yang lalu di pantai itu hidup seorang sakti bernama Suryadilaga yang bertapa hingga akhir hayatnya. Meskipun jasadnya sudah mati, tetapi secara gaib orang sakti itu masih hidup dan bermukim di sana. Boleh percaya, boleh tidak.
Selain pemandangan indah pantai dan karang berlubang, di Karangbolong juga terdapat taman buatan dengan patung-patung binatang, seperti ikan, badak, gajah, laba-laba dan lainnya. Taman “kebun binatang” ini dilengkapi kolam renang dan tempat-tempat duduk bersantai yang tertata rapi. Cocok untuk melepas lelah dan bersantap.
Tersedia pula penginapan berupa villa. Tapi tak perlu khawatir, di sekitar Karangbolong (seberang jalan) banyak terdapat kafe atau warung makanan dengan berbagai menu.
Menuju Karangbolong
Dari Jakarta, Karangbolong hanya berjarak 140km atau 50km dari kota Serang. Karangbolong yang kemungkinan akibat letusan Krakatau pada 1883 ini bisa ditempuh kendaraan pribadi atau angkutan umum.
Bagi yang mengendarai kendaraan pribadi, dari Jakarta bisa langsung keluar melalui pintu tol Cilegon Timur, lalu ke arah selatan menyusuri jalan Raya Anyer.
Update Harga Terbaru :
Harga tiket masuk = 450 rb/Bus
OT : 4Jt
Booking tempat : 350 rb
Listrik : 300rb
Tenda 6x6 :450 rb
Tenda 6x8 : 550 rb
Panggung 6x4 yang 450 rb
Panggung 6x6 : 650 rb
Sound  : 1,2 jt
Kursi : 2 rb / Pcs
Tikar : 10 rb / Pcs
TTD
Manajer Karang Bolong
Pantai sawarna
PANTAI Sawarna merupakan sebuah keindahan tersimpan di Provinsi Banten yang berada di desa pesisir dengan ragam objek wisata menarik. Sawarna merupakan pantai paling memukau dari lima pantai di Banten. Panjang pantai mencapai 65 km yang dihiasi dengan pasir putih, air laut biru yang jernih, serta barisan bukit hijau.

Para pecinta kegiatan berselancar dan surfing, kerap berdatangan ke kawasan pantai. Tak jarang pantai dikunjungi peselancar asing asal Amerika, Australia, Jepang dan Korea. Kondisi pantai masih terbilang asli dan jauh dari kata tercemar.

Tak hanya keindahan pantainya yang memikat, pengunjung berkesempatan pula menikmati wisata gua, seperti goa Lalay, Sikadir, Cimaul, Singalong dan Bukit Pasir Tangkil. Goa di Sawarna berupa gua karst (batu gamping) yang terbentuk dari masa Miosen awal.

Salah satu daya tarik Sawarna yang tak kalah unik yakni wilayah pesisir pantai yang menyatu dengan kisah misteri Nyai Roro Kidul serta eksploitasi batu bara di Bayah dan Lebak oleh penjajah asing.

Letak pantai berada di wilayah Kampung Gendol, Desa Sawarna, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak,
Provinsi Banten. Sekitar 150 km dari pusat kota Rangkasbitung. Sebelum menuju pantai, terlebih dahulu pengunjung melewati Desa Wisata Sawarna.
PROVINSI Banten memiliki segudang objek wisata, baik wisata alam pegunungan maupun pantai yang dapat dikunjungi. Selama ini Pantai Anyer, Carita, Pulorida dan Karang Bolong paling dikenal wisatawan domestik maupun mancanegara. Bahkan setiap akhir pekan, Pantai Carita dan Anyer menjadi salah satu tujuan utama masyarakat Jakarta, Bogor, Bekasi, dan sekitarnya untuk menghabiskan liburan akhir pekan.
Alasannya, wisatawan tidak mendapatkan kenyamanan dan keasrian di objek wisata Pantai Ancol, selain itu tiket masuk maupun untuk bermain yang sangat mahal bagi masyarakat golongan menengah ke bawah.
Diantara objek wisata pantai yang dimiliki Banten dan yang cocok dijadikan menghabiskan waktu liburan adalah pantai eksotik yang terdapat di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak. Daerah terpencil di Lebak Selatan ini mempunyai segudang wisata alam yang tidak kalah menariknya dengan lokasi wisata alam lainnya yang ada di Provinsi Banten. Sebut saja, Pantai Ciantir Sawarna, Tanjung Layar, Karang Bokor, Karang Seupang, Karang Taraje, Tapak Kabayan dan Pasir Putih.
Dahulu lokasi ini adalah merupakan perkebunan kelapa untuk diolah menjadi kopra yang dikelola oleh Jean Louis Van Goght pengusaha perkebunan kelapa pada masa pemerintahan Hindia Belanda tahun 1907. Sampai sekarang pun desa ini masih terkenal sebagai sentra penghasil kelapa di Kabupaten Lebak.
Kelapa dari desa ini banyak dikirim ke Jakarta, Bandung, Bogor, dan kota-kota lainnya. Namun kemudian, Pemda Lebak mengambil alih lokasi wisata tersebut untuk dikelola, walaupun belum maksimal hingga saat ini. Potensi wisata di tempat ini sungguh menjanjikan, walaupun sarana baik transportasi dan akomodasi belum dapat di sebut mudah & layak sebagai sarana penunjang bagi obyek wisata.
Wisatawan yang datang ke Pantai Sawarna tak hanya warga sekitar Kabupaten Lebak, beberapa diantaranya dari sejumlah kota di Jawa Barat dan Jakarta. Bahkan tidak sedikit wisatawan mancanegara yang berkunjung ke obyek wisata pantai ini. “Ada yang dari Amerika, Belanda,
Australia bahkan wisatawan dari sejumlah negara di Timur Tengah,” kata Suminta, pengelola penginapan yang juga warga setempat.
Objek wisata pantainya pun menjadi tantangan tersendiri bagi penggemar watersport, seperti surfing dan snorkling. Aneka ikan hias yang bisa dilihat dengan mata telanjang, terumbu karang serta ombak besar Pantai Selatan di perairan ini menjadi tantangan tersendiri bagi wisatawan.
“Berwisata di pantai ini sangat menyenangkan dan berkesan. Alam masih asli, air laut juga masih bersih dan tidak tercemar. Masyarakat disinipun sangat ramah menyambut kedatangan wisatawan,” kata Gunawan, satu wisatawan asal Jakarta Selatan ditemui d isatu penginapan di Desa Sawarna.
Selain Pantai Sawarna, ada juga pantai yang tak kalah menariknya yaitu Pantai Karang Taraje yang berlokasi di Desa Darmasari. Di Pantai Karang Taraje ini, wisatawan bisa menikmati indahnya ribuan terumbu karang dengan bentuknya yang beragam. Bahkan, kita bisa mengamati biota laut secara langsung dengan mata telanjang.
“Pantai Karang Taraje merupakan potensi wisata terpendam di daerah ini. Disini hidup berbagai jenis ikan terumbu. Jika di tempat lain wisatawan harus menyelam untuk melihat ikan terumbu, di sini cukup di lihat dari sela-sela terumbu karang saja,” ujar EP Yudha, salah satu pengelola pantai tersebut.
Karang Taraje, lanjut Yudha, juga bisa disebut sebagai laboratorium alam ekosistem terumbu karang. Sayang hal ini jarang diketahui oleh masyarakat lantaran minimnya promosi dari pemerintah setempat. “Andai saja upaya promosi gencar dilakukan, sepertinya Karang Taraje bisa menjadi tujuan wisata pantai di Banten. Selain menjanjikan keindahan pantai, pengunjung juga bisa belajar tentang ekosistem terumbu karang secara langsung,” ujar Yudha.
Tak kalah uniknya dengan Pantai Karang Taraje, adalah Pantai Pulo Manuk. Di pantai tersebut terdapat satu pulau yang dihuni puluhan jenis burung. Burung-burung itu bersarang dan menetaskan telur-telurnya di pulau tersebut. Wisatawan bisa menyeberang hingga mencapai pulau melalui susunan terumbu karang jika perairan di pantai itu sedang surut.
Tak jauh dari Pantai Pulo Manuk, terdapat Tanjakan Cariang. Dari tanjakan itu seluruh wisatawan bisa melihat indahnya pemandangan Pantai Sawarna dari dataran tinggi.
Sementara itu, keunikan lainnya adalah Pantai Tapak Si Kabayan. Di pantai itu terdapat sebuah jejak telapak kaki berukuran besar di antara terumbu-terumbu karang. Bahkan karena terlalu besarnya, membuat telapak tersebut hanya bisa dilihat dari ketinggian saja.
“Di sebut Tapak Si Kabayan karena di pantai itu ada karang yang membentuk kaki. Konon, si Kabayan, salah satu tokoh yang memiliki karekteristik dalam masyarakat Sunda, pernah bertapa di karang tersebut,” jelasnya.
Selain wisata pantai, ada juga gua-gua alam yang menyajikan pemandangan indah yang banyak dikunjungi wisatawan. Tak hanya itu, lokasi bersejarah yang banyak dikunjungi adalah makam warga negara Belanda bernama Jean Louis Van Gought, yang merupakan keponakan Vincent Van Goght seorang pelukis terkenal dari negara kincir angin.
Jean Louis Van Goght dulunya adalah pengusaha perkebunan kelapa yang terdapat di sepanjang Pantai Sarwana saat pemerintahan Hinda Belanda pada tahun 1907. Namun kini, perkebunan kelapa ini sudah dikelola oleh PTPN. Jean Louis Van Goght wafat karena sakit, dan ingin dimakamkan di bumi Indonesia. Makam ini ternyata baru ditemukan pada tahun 2000 silam.
Untuk berkunjung ke objek wisata ini, bisa ditempuh melalui route Jakarta-Serang-Malimping-Bayah-Sawarna atau Jakarta-Balaraja-Maja-Rangkasbitung-Malimping-Bayah-Sawarna.
Jakarta-Sawarna berjarak sekitar 250 kilometer yang dapat ditempuh sekitar 6-7 jam perjalanan dengan bus carteran. Sedangkan bagi wisatawan yang menggunakan bus umum, dari Jakarta disarankan naik bus menuju Terminal Bus Bogor. Dari Terminal Bus Bogor lalu naik bus menuju Pelabuhan Ratu.
Kemudian, perjalanan dilanjutkan dengan naik bus menuju Pasar Kecamatan Bayah atau Terminal Bus Bayah. Setelah itu, wisatawan dapat menuju Desa Wisata Sawarna dengan naik jeep, yaitu mobil bergardan ganda yang sesuai dengan kondisi medan menuju Desa Sawarna yang naik-turun dan berkelok-kelok. Bagi wisatawan yang menggunakan
Bus umum, sebaiknya tiba di Terminal Bayah sebelum jam lima sore. Sebab jeep dari Terminal Bayah menuju Desa Wisata Sawarna akan berakhir pada jam lima sore. Selain jeep, dari Terminal Bayah juga tersedia ojek menuju Desa Wisata Sawarna.
PROVINSI BANTEN

Secara geografis wilayah Banten dekat dengan Jawa-Barat dan pulau Sumatra. Banten terletak di antara pulau Sumatra, Jawa-barat dan Jakarta, dengan populasi penduduk mencapai 9.308.344 pada tahun 2005. Sedikit di luar kota ke arah barat terdapat gunung berapi terkenal yaitu gunung Krakatau yang terakhir meletus besar pada tahun 1883.

Terletak 8 derajat di selatan garis katulistiwa, Banten beriklim tropis dengan 2 musim yaitu hujan dan kemarau, dengan suhu udara rata-rata 28 derajat celcius. Bagian selatan banten merupakan daerah berbukit yang landai, sementara bagian utara merupakan daerah dataran rendah / pantai. Hasil utama banten diantaranya pertanian, berkebunan dan industri.
Masyarakat Banten memiliki akar agama yang kuat dengan budaya asli yang masih eksis dalam kehidupan mereka. Agama utama masyarakat Banten adalah Islam, yang tiba di wilayah ini bersamaan dengan tersebarnya agama Islam di wilayah Sumatra dan Sulawesi pada sekitar abad 15. Meski Islam berasal dari Arab, perkembanganya di Banten sangat unik. banyak sekali seniman, artis dan musisi yang berasal dari daerah ini. Sebagian besar masyarakat Banten atau sekitar 2.5 juta jiwa tinggal di pedesaan-pedesaan yang padat, masing-masing dalam bentuk keluarga besar.
Daerah tujuan wisata utama di Banten adalah Anyer. Desa kecil yang sunyi berubah menjadi daeraj tujuan wisata karena pantainya yang indah berpasir putih dan adanya sejumlah tempat rekreasi, terutama wisata air seperti, surfing, diving, dll.





Mesjid Agung Banten.

Banten dikenal dengan kehidupan agamanya yang harmonis dan saling toleran satu sama lain. Mesjid agung Banten dibangun oleh Sultan Maulana Yusuf pada tahun 1566. Selain serbagai pusat pengembangan Islam di banten, mesjid ini juga dibangun untuk melengkapi bangunan kesultanan yang ada.
Sementara kuil Cina yang ditemukan di Banten dibangun pada masa-masa awal kesultanan Banten, dan letaknya kurang lebih 50 meter dari benteng Speelwijk. Kuil ini merupakan salah satu kuil tertua di Indonesia.


Taman Nasional Ujung Kulon.

Taman nasional Ujung Kulon merupakan salah satu daerah konservasi alam dunia yang dicanangkan oleh badan dunia UNESCO (world heritage site). Jika anda memasuki wilayah hutanya yang masih alami, anda masih bisa menjumpai binatang badak bercula satu yang hampir punah. Di tempat ini juga terdapat area penggembalaan kerbau, burung merank dan binatang spesifik lainya. Tempat ini dikelilingi oleh pulai-pulau yang indah di sekitarnya yang sangat cocok untuk olahraga Diving.



Panorama Gunung Krakatau.

Di tengah-tengah selat Sunda terdapat gunung Krakatau yang mudah dicampai dengan speedboat dari anyer maupun carita. Gunung ini terkenal ke seluruh dunia dengan letusanya pada tahun 1883, yang kala itu terdengar hingga australia barat dan kolombo. Bahkan awan panasnya terus keluar selama seminggu kemudian dan mencapai wilayah eropa. Gunung baru yang merupakan anak Krakatau mulai muncul di atas permukaan laut untuk pertamakalinya pada tahun 1928 silam dan masih aktif hingga kini. Anak krakatau terakhir meletus kecil pada akhir tahun 2007.

Foto letusan gunung krakatau tahun 2007
Anyer - Carita - Tanjung Lesung - Pulau Umang.

Pantai anyer, Carita, Tanjung lesung dan pulau Umang yang terletak di daerah Serang dan Pandeglang merupakan tempat yang tenang bagi anda untuk beristirahat. Di tempat ini banyak terdapat hotel berbintang maupun non bintang, penginapan rumahan, restoran ataupun fasilitas lainya guna memenuhi kebutuhan wisatawan. Anda bisa mencoba berbagai olahraga air diantaranya ski air, jet ski, banana boat, kano dan olahraga air faforit lainya.
Dua tahun selelah meletusnya gunung Krakatau, sebuah mercusuar baru setinggi 75.5 meter dibangun di pantai Anyer, tepatnya menghadap ke jalan raya sepanjang 1000 Km yang dibangun Deandles pada tahun 1881 silam guna menghubungkan Anyer dan Panarukan. Sementara tanjung lesung dan pulau umang merupakan tempat tujuan wisata pantai lainya yang menarik, yang berada di bagian selatan wilayah ini.


Pantai Sawarna ( Southern Banten Long Beach).

Pantai Ciantir dan pantai karang tanjung layar merupakan daerah tujuan wisata utama desa Sawarna kecamatan Bayah kabupaten Lebak, dengan ombak yang besar dan sangat cocok untuk olahraga selancar.


Masyarakat Baduy dan Cisungsang.

Masyarakat tradisional baduy terdapat di kabupaten Lebak, tinggal di area seluas kurang lebih 5101 Ha. Suku ini terbagi dua, yaitu Baduy luar dan Baduy dalam. Mereka hidup dengan bersahaja selaras dengan alam dan menghindari kehidupan dunia luar yang modern. Mereka hidup dengan kesederhanaan, sehingga mereka tidak pernah saling iri satu sama lain.
masyarakat Cisungsang tinggal di area seluas 28 Km2, terletak di kecamatan Cibeber, kabupaten Lebak. Kesenianya yang terkenal adalah : Rengkong, angklung buhun dan Bendrong lesung.









Banten adalah sebuah provinsi di Pulau Jawa, Indonesia. Provinsi ini dulunya merupakan bagian dari Provinsi Jawa Barat, namun dipisahkan sejak tahun 2000, dengan keputusan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000. Pusat pemerintahannya berada di Kota Serang.

Geografis
Wilayah Banten terletak di antara 5º7'50"-7º1'11" Lintang Selatan dan 105º1'11"-106º7'12" Bujur Timur, berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2000 luas wilayah Banten adalah 9.160,70 km². Provinsi Banten terdiri dari 4 kota, 4 kabupaten, 154 kecamatan, 262 kelurahan dan 1.273 desa.
Wilayah laut Banten merupakan salah satu jalur laut potensial, Selat Sunda merupakan salah satu jalur lalu lintas laut yang strategis karena dapat dilalui kapal besar yang menghubungkan Australia dan Selandia Baru dengan kawasan Asia Tenggara misalnya Thailand, Malaysia, dan Singapura. Di samping itu Banten merupakan jalur penghubung antara Jawa dan Sumatera. Bila dikaitkan posisi geografis dan pemerintahan maka wilayah Banten terutama daerah Tangerang raya (Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, dan Kota Tangerang selatan) merupakan wilayah penyangga bagi Jakarta. Secara ekonomi wilayah Banten memiliki banyak industri. Wilayah Provinsi Banten juga memiliki beberapa pelabuhan laut yang dikembangkan sebagai antisipasi untuk menampung kelebihan kapasitas dari pelabuhan laut di Jakarta dan ditujukan untuk menjadi pelabuhan alternatif selain Singapura.
[sunting] Batas wilayah
[sunting] Topografi
Kondisi topografi Banten adalah sebagai berikut:
  • Wilayah datar (kemiringan 0 - 2 %) seluas 574.090 hektare
  • Wilayah bergelombang (kemiringan 2 - 15%) seluas 186.320 hektare
  • Wilayah curam (kemiringan 15 - 40%) seluas 118.470,50 hektare
Kondisi penggunaan lahan yang perlu dicermati adalah menurunnya wilayah hutan dari 233.629,77 hektare pada tahun 2004 menjadi 213.629,77 hektare.




[sunting] Sejarah
Lukisan François Valentijn tahun 1694
Banten pada masa lalu merupakan sebuah daerah dengan kota pelabuhan yang sangat ramai, serta dengan masyarakat yang terbuka dan makmur. Banten pada abad ke 5 merupakan bagian dari Kerajaan Tarumanagara. Salah satu prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanagara adalah Prasasti Cidanghiyang atau prasasti Lebak, yang ditemukan di kampung lebak di tepi Ci Danghiyang, Kecamatan Munjul, Pandeglang, Banten. Prasasti ini baru ditemukan tahun 1947 dan berisi 2 baris kalimat berbentuk puisi dengan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta. Isi prasasti tersebut mengagungkan keberanian raja Purnawarman. Setelah runtuhnya kerajaan Tarumanagara (menurut beberapa sejarawan ini akibat serangan kerajaan Sriwijaya), kekuasaan di bagian barat Pulau Jawa dari Ujung Kulon sampai Ci Serayu dan Kali Brebes dilanjutkan oleh Kerajaan Sunda. Seperti dinyatakan oleh Tome Pires, penjelajah Portugis pada tahun 1513, Banten menjadi salah satu pelabuhan penting dari Kerajaan Sunda. Menurut sumber Portugis tersebut, Banten adalah salah satu pelabuhan kerajaan itu selain pelabuhan Pontang, Cigede, Tamgara (Tangerang), Kalapa, dan Cimanuk.
Diawali dengan penguasaan Kota Pelabuhan Banten, yang dilanjutkan dengan merebut Banten Girang dari Pucuk Umun pada tahun 1527, Maulana Hasanuddin, mendirikan Kesultanan Banten di wilayah bekas Banten Girang. Dan pada tahun 1579, Maulana Yusuf, penerus Maulana Hasanuddin, menghancurkan Pakuan Pajajaran, ibukota atau pakuan (berasal dar kata pakuwuan) Kerajaan Sunda. Dengan demikian pemerintahan di Jawa Barat dilanjutkan oleh Kesultanan Banten. Hal itu ditandai dengan diboyongnya Palangka Sriman Sriwacana, tempat duduk kala seorang raja dinobatkan, dari Pakuan Pajajaran ke Surasowan di Banten oleh pasukan Maulana Yusuf. Batu berukuran 200 x 160 x 20 cm itu terpaksa diboyong ke Banten karena tradisi politik waktu itu "mengharuskan" demikian. Pertama, dengan dirampasnya Palangka tersebut, di Pakuan tidak mungkin lagi dinobatkan raja baru. Kedua, dengan memiliki Palangka itu, Maulana Yusuf merupakan penerus kekuasaan Kerajaan Sunda yang "sah" karena buyut perempuannya adalah puteri Sri Baduga Maharaja.
Ketika sudah menjadi pusat Kesultanan Banten, sebagaimana dilaporkan oleh J. de Barros, Banten merupakan pelabuhan besar di Asia Tenggara, sejajar dengan Malaka dan Makassar. Kota Banten terletak di pertengahan pesisir sebuah teluk, yang lebarnya sampai tiga mil. Kota itu panjangnya 850 depa. Di tepi laut kota itu panjangnya 400 depa; masuk ke dalam ia lebih panjang. Melalui tengah-tengah kota ada sebuah sungai yang jernih, di mana kapal jenis jung dan gale dapat berlayar masuk. Sepanjang pinggiran kota ada sebuah anak sungai, di sungai yang tidak seberapa lebar itu hanya perahu-perahu kecil saja yang dapat berlayar masuk. Pada sebuah pinggiran kota itu ada sebuah benteng yang dindingnya terbuat dari bata dan lebarnya tujuh telapak tangan. Bangunan-bangunan pertahanannya terbuat dari kayu, terdiri dari dua tingkat, dan dipersenjatai dengan senjata yang baik. Di tengah kota terdapat alun-alun yang digunakan untuk kepentingan kegiatan ketentaraan dan kesenian rakyat dan sebagai pasar di pagi hari. Istana raja terletak di bagian selatan alun-alun. Di sampingnya terdapat bangunan datar yang ditinggikan dan beratap, disebut Srimanganti, yang digunakan sebagai tempat raja bertatap muka dengan rakyatnya. Di sebelah barat alun-alun didirikan sebuah mesjid agung.
Pada awal abad ke-17 Masehi, Banten merupakan salah satu pusat perniagaan penting dalam jalur perniagaan internasional di Asia. Tata administrasi modern pemerintahan dan kepelabuhan sangat menunjang bagi tumbuhnya perekonmian masyarakat. Daerah kekuasaannya mencakup juga wilayah yang sekarang menjadi provinsi Lampung. Ketika orang Belanda tiba di Banten untuk pertama kalinya, orang Portugis telah lama masuk ke Banten. Kemudian orang Inggris mendirikan loji di Banten dan disusul oleh orang Belanda.
Selain itu, orang-orang Perancis dan Denmark pun pernah datang di Banten. Dalam persaingan antara pedagang Eropa ini, Belanda muncul sebagai pemenang. Orang Portugis melarikan diri dari Banten (1601), setelah armada mereka dihancurkan oleh armada Belanda di perairan Banten. Orang Inggris pun tersingkirkan dari Batavia (1619) dan Banten (1684) akibat tindakan orang Belanda.
Litografi berdasarkan lukisan oleh Abraham Salm dengan pemandangan di Banten (1865-1872)
Pada 1 Januari 1926 pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan peraturan untuk pembaharuan sistem desentralisasi dan dekonsentrasi yang lebih luas. Di Pulau Jawa dibentuk pemerintahan otonom provinsi. Provincie West Java adalah provinsi pertama yang dibentuk di wilayah Hindia Belanda yang diresmikan dengan surat keputusan tanggal 1 Januari 1926, dan diundangkan dalam Staatsblad (Lembaran Negara) 1926 No. 326, 1928 No. 27 jo No. 28, 1928 No. 438, dan 1932 No. 507. Banten menjadi salah satu keresidenan dalam Provincie West Java disamping Batavia, Buitenzorg (Bogor), Priangan, dan Cirebon.
[sunting] Budaya dan nilai
Sebagian besar anggota masyarakat memeluk agama Islam dengan semangat religius yang tinggi, tetapi pemeluk agama lain dapat hidup berdampingan dengan damai.
Potensi dan kekhasan budaya masyarakat Banten, antara lain seni bela diri Pencak silat, Debus, Rudad, Umbruk, Tari Saman, Tari Topeng, Tari Cokek, Dog-dog, Palingtung, dan Lojor. Di samping itu juga terdapat peninggalan warisan leluhur antara lain Masjid Agung Banten Lama, Makam Keramat Panjang, dan masih banyak peninggalan lainnya.
Di Provinsi Banten terdapat Suku Baduy. Suku Baduy Dalam merupakan suku asli Sunda Banten yang masih menjaga tradisi anti modernisasi, baik cara berpakaian maupun pola hidup lainnya. Suku Baduy-Rawayan tinggal di kawasan Cagar Budaya Pegunungan Kendeng seluas 5.101,85 hektare di daerah Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak. Perkampungan masyarakat Baduy umumnya terletak di daerah aliran Sungai Ciujung di Pegunungan Kendeng. Daerah ini dikenal sebagai wilayah tanah titipan dari nenek moyang, yang harus dipelihara dan dijaga baik-baik, tidak boleh dirusak.
[sunting] Bahasa
Penduduk asli yang hidup di Provinsi Banten berbicara menggunakan dialek yang merupakan turunan dari bahasa Sunda Kuno. Dialek tersebut dikelompokkan sebagai bahasa kasar dalam bahasa Sunda modern, yang memiliki beberapa tingkatan dari tingkat halus sampai tingkat kasar (informal), yang pertama tercipta pada masa Kesultanan Mataram menguasai Priangan (bagian timur Provinsi Jawa Barat). Namun demikian, di Wilayah Banten Selatan Seperti Lebak dan Pandeglang menggunakan Bahasa Sunda Campuran Sunda Kuno, Sunda Modern dan Bahasa Indonesia, di Serang dan Cilegon, bahasa Jawa Banten digunakan oleh etnik Jawa. Dan, di bagian utara Kota Tangerang, bahasa Indonesia dengan dialek Betawi juga digunakan oleh pendatang beretnis Betawi. Di samping bahasa Sunda, bahasa Jawa dan dialek Betawi, bahasa Indonesia juga digunakan terutama oleh pendatang dari bagian lain Indonesia.
[sunting] Senjata tradisional
Golok
Golok adalah senjata tradisional di Banten sama seperti senjata tradisional Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
[sunting] Rumah adat
Rumah adatnya adalah rumah panggung yang beratapkan daun atap dan lantainya dibuat dari pelupuh yaitu bambu yang dibelah-belah. Sedangkan dindingnya terbuat dari bilik (gedek). Untuk penyangga rumah panggung adalah batu yang sudah dibuat sedemikian rupa berbentuk balok yang ujungnya makin mengecil seperti batu yang digunakan untuk alas menumbuk beras. Rumah adat ini masih banyak ditemukan di daerah yang dihuni oleh orang Kanekes atau disebut juga orang Baduy.
[sunting] Pemerintahan
[sunting] Kabupaten dan Kota
Provinsi Banten terdiri atas 4 kabupaten dan 4 kota. Berikut adalah daftar kabupaten dan kota di Banten, beserta ibukota.
No.
Kabupaten/Kota
Ibu kota
Logo
1
2
3
4
5
-
6
-
7
-
8
Catatan :
  • Kabupaten Tangerang sebelumnya beribukota di Kota Tangerang.
  • Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) merekomendasikan Kecamatan Ciruas sebagai lokasi Puspemkab Kabupaten Serang.
  • Kota Cilegon dibentuk sebagai kota otonom pada tanggal 10 April 1999 dari wilayah Kabupaten Serang. Cilegon sebelumnya adalah kota administratif.
  • Kota Tangerang dibentuk sebagai kota otonom pada tanggal 27 Februari 1993 dari wilayah Kabupaten Tangerang. Tangerang sebelumnya adalah kota administratif.
  • Kota Tangerang Selatan dibentuk sebagai kota otonom pada tanggal 29 Oktober 2008 dari wilayah Kabupaten Tangerang. Sebelumnya adalah Kota Cipasera
[sunting] Daerah-daerah penting lain
Terdapat beberapa daerah penting lain di Banten selain yang berstatus tidak sebagai kota otonom:
[sunting] Perwakilan di Jakarta
[sunting] Anggota DPR
Provinsi Banten memiliki 22 wakil di DPR, enam orang masing-masing dari Daerah Pemilihan Banten I (barat daya) dan II (barat laut), dan sepuluh orang dari Daerah Pemilihan Banten III (timur).
[sunting] Anggota DPD
Berdasarkan hasil Pemilihan Umum Legislatif 2009, anggota DPD asal Banten untuk periode 2009-2014 adalah Abdi Sumaithi, Andika Hazrumy, Drs. H. Abdurachman, M.Ap., dan H. Ahmad Subadri.
[sunting] Daftar gubernur dan Wakil Gubernur
Pada saat terbentuknya Provinsi Banten, Gubernur Hakamuddin Djamal dipilih oleh Pemerintah Pusat. Pada tahun 2002 DPRD Banten memilih Djoko Munandar dan Ratu Atut Chosiyah sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Banten pertama. Pada awal 2006, Atut Chosiyah sebagai Pelaksana Tugas Gubernur. Akhirnya, tanggal 6 Desember 2006 dilaksanakan Pemilihan Kepala Daerah langsung, yang dimenangi oleh pasangan Ratu Atut Choisiyah dan Mohammad Masduki, kedua-duanya menjabat pada periode 2007-2011.
No.
Nama
Foto
Dari
Sampai
Keterangan
1.
11 Januari 2002
Pejabat Gubernur
2.
10 Oktober 2005
Dinonaktifkan karena terkait kasus korupsi
3.
Pelaksana Tugas Gubernur (Plt)
4
Ratu Atut Chosiyah
sekarang


Wakil Gubernur
No.
Nama
Foto
Dari
Sampai
Keterangan
1.

2

3
sekarang


[sunting] Pendidikan
Perguruan Tinggi di Banten :
[sunting] Perguruan Tinggi Negeri
[sunting] Perguruan Tinggi Kedinasan
[sunting] Perguruan Tinggi Swasta
[sunting] Ekonomi dan kependudukan
Pada tahun 2006, penduduk Banten berjumlah 9.351.470 jiwa, dengan perbandingan 3.370.182 jiwa (36,04%) anak-anak, 240.742 jiwa (2,57%) lanjut usia, sisanya 5.740.546 jiwa berusia di antara 15 sampai 64 tahun.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tahun 2005 mayoritas berasal dari sektor industri pengolahan (49,75%), diikuti sektor perdagangan, hotel dan restoran (17,13%), pengangkutan dan komunikasi (8,58%) dan pertanian yang hanya 8,53%. Namun berdasarkan jumlah penyerapan tenaga kerja, industri menyerap 23,11% tenaga kerja, diikuti oleh pertanian (21,14%), perdagangan (20,84%) dan transportasi/komunikasi yang hanya 9,50%.
[sunting] Transportasi
Provinsi Banten yang berada di wilayah ujung barat Pulau Jawa memiliki posisi yang sangat strategis dan memiliki potensi ekonomi yang sangat besar baik skala lokal, regional, nasional bahkan skala internasional. Fasilitasi terhadap pergerakan barang dan penumpang yang dari dan ke pusat-pusat kegiatan nasional, wilayah, maupun lokal yang ada di Provinsi Banten menjadi sangat penting dalam upaya mendukung pengembangan ekonomi di wilayah Provinsi Banten.
Provinsi Banten dibagi menjadi tiga Wilayah Kerja Pembangunan yang mempunyai ikon atau ciri khas prasarana perhubungan di Provinsi Banten karena aktivitasnya yang lebih menonjol dibandingkan dengan prasarana perhubungan lainnya.
  • Wilayah Kerja I, yaitu Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang. Di dalamnya terdapat Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta yang merupakan gerbang masuknya barang dan penumpang ke Indonesia.
  • Wilayah Kerja II, yaitu Kota Cilegon dan Kabupaten Serang. Di dalamnya terdapat pelabuhan penyeberangan Merak yang menjadi gerbang masuknya barang dan penumpang dari Pulau Sumatera ke Pulau Jawa.
  • Wilayah Kerja III, yaitu Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak. Di dalamnya terdapat Stasiun Kereta Api yang merupakan gerbang masuk barang dan penumpang terutama dari dan ke Jakarta.
Secara umum, sektor perhubungan dapat dikategorikan kedalam tiga bagian yaitu perhubungan darat, perhubungan laut dan perhubungan udara. Ketiga bagian tersebut mempunyai peranan yang sangat penting dalam membangun perekonomian di Provinsi Banten.
[sunting] Perhubungan darat
[sunting] Jalan
Hingga tahun 2006, kondisi jalan nasional sepanjang 249,246 km berada dalam kondisi baik, 214,314 km dalam kondisi sedang dan sepanjang 26,840 dalam kondisi rusak. Kondisi jalan provinsi hingga akhir tahun 2006 dengan total panjang jalan sebesar 889,01 km berada dalam kondisi baik sebesar 203,670 km, kondisi sedang 380,020 km dan kondisi rusak sebesar 305,320 km.
Ruas jalan nasional di wilayah Provinsi Banten pada saat ini mempunyai volume lalu-lintas rata-rata sebesar 0,7 yang berarti kelancaran arus lalu-lintas terganggu karena adanya aktivitas perdagangan/pasar, pabrik/industri, pusat-pusat perbelanjaan di sepanjang jalan serta kapasitas jalan yang terbatas karena lebar badan jalan rata-rata 7 meter pada ruas jalan nasional di Banten Utara (Merak-Tangerang) dan ruas Ciputat-Batas DKI.
Kinerja pelayanan jalan pada ruas jalan Provinsi pada umumnya cukup baik dengan rasio volume lalu-lintas per kapasitas rata-rata sebesar 0,4. Kemacetan lalu-lintas pada umumnya bersifat lokal yang terjadi pada pusat-pusat kegiatan masyarakat.
[sunting] Terminal
Sebagai simpul transportasi, terminal berfungsi sebagai tempat untuk menaikan dan menurunkan penumpang serta perpindahan antar moda transportasi merupakan unsur penting dalam pelayanan pergerakan penumpang dan barang. Terdapat 4 (empat) terminal di Provinsi Banten Yaitu Terminal Pakupatan, Terminal Porisplawad, Terminal Labuan dan Terminal Merak.
[sunting] Angkutan umum
Orang Belanda di Muara Binuangeun, sepulang dari memancing di Pulau Tinjil (tahun 1936)
Untuk melayani pergerakan penumpang dan barang dalam wilayah Provinsi Banten, terdapat angkutan umum Angkutan Antar Kota Dalam Provinsi pada saat ini masih dilayani dengan kendaraan ukuran kecil dan dalam penyelenggaraannya masih dirasakan belum terpadu secara maksimal. Terdapat 63 trayek dengan jumlah kendaraan sebanyak 3.788 yang melayani Antar Kota Dalam Provinsi lintas Kab/Kota Tangerang. Sedangkan untuk AKDP lintas Serang, Cilegon, Pandeglang dan Lebak dilayani dengan 66 trayek dengan jumlah kendaraan sebanyak 1.436.
Untuk menjangkau kawasan-kawasan yang masih belum tersedia angkutan umum, terdapat beberapa angkutan perintis yang melayani jalur Cikeusik-Muara Binuangeun-Sp.Bayah-Cikotok-Pasir Kurai-Cibareno dengan jarak sepanjang 106 km. Angkutan perintis ini dilayani oleh 2 buah bis DAMRI ukuran sedang
[sunting] Kereta api
Sampai dengan tahun 2005, dari total jalur rel kereta api sepanjang 305,9 kilometer, hanya 48% merupakan jalur rel yang masih beroperasi dengan rata–rata jumlah pergerakan kereta penumpang sekitar 22 kereta/hari dan kereta barang sebanyak 16 kereta/hari. Semakin menurunnya pelayanan sarana tersebut berimplikasi terhadap kecenderungan semakin menurunnya pula pada jumlah angkutan penumpang dan barang.
Jaringan kereta api di wilayah Provinsi Banten sepanjang 305,90 km merupakan ‘single track’ yang terdiri dari lintas operasi Merak-Tanah Abang, Tangerang-Duri, Cilegon-Cigading sepanjang 141,6 km dan lintas tidak operasi (jalur mati) Rangkasbitung-Labuan, Saketi-Bayah dan Cigading-Anyer Kidul sepanjang 164,3 km.
[sunting] Perhubungan laut
Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta
Di Provinsi Banten terdapat 5 (lima) pelabuhan yang terdiri dari 2 pelabuhan yang diusahakan yaitu Pelabuhan Ciwandan dan Pelabuhan Bojonegara serta 3 (tiga) pelabuhan yang tidak diusahakan yang terdiri dari Pelabuhan Karangantu, Pelabuhan Labuan dan Pelabuhan Bojonegara
[sunting] Perhubungan udara
Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta secara nasional merupakan bandar udara utama di Indonesia sebagai pintu gerbang masuknya barang dan penumpang dari dalam maupun luar negeri. Disamping itu terdapat juga bandara lainnya seperti bandar udara Pondok Cabe dan Bandara Budiarto di Tangerang serta Bandara Gorda yang ada di kabupaten Serang
Bandar Udara Pondok Cabe merupakan bandara untuk kegiatan ‘general aviation’, bandara Budiarto merupakan bandara yang digunakan untuk training kegiatan penerbangan. Sementara bandara Gorda digunakan sebagai bandara militer.
[sunting] Tempat wisata di Banten
Masjid Agung Banten, seb. 1926
[sunting] Masjid Agung Banten

[sunting] Taman Nasional Ujung Kulon
Taman Nasional Ujung Kulon merupakan salah satu taman nasional dan lokasi konservasi alam yang penting di Indonesia dan dunia. Selain keindahan hutan tropis dataran rendah, badak bercula satu merupakan primadona daya tarik dari lokasi ini.
Taman nasional ini terletak di semenanjung paling barat Pulau Jawa, ditambah dengan beberapa pulau kecil seperti halnya Pulau Peucang, Pulau Handeuleum, dan Pulau Panaitan. Titik tertinggi adalah Gunung Honje. Ciri khas taman nasional ini adalah perannya sebagai habitat alami berbagai jenis hewan yang dilindungi, seperti badak jawa, rusa, kijang, banteng, berbagai jenis primata, babi hutan, kucing hutan, kukang, dan aneka jenis burung.
Kawasan ini dapat dicapai melalui Labuan atau melalui jalan laut dengan perahu menuju salah satu pulau yang ada. Ujung Kulon telah dilengkapi dengan berbagai sarana jaringan telekomunikasi, listrik, dan air bersih.
Sarana pariwisata seperti penginapan, pusat informasi, pemandu wisata, dan sarana transportasi juga telah tersedia. UNESCO telah menyatakan bahwa area Ujung Kulon merupakan situs cagar alam warisan dunia.
[sunting] Pulau Dua/Pulau Burung
Daya tarik utama kawasan ini adalah keindahan alam laut berupa gugus karang, berbagai jenis ikan laut, dan tentu saja berbagai jenis burung. Luas kawasan ini sekitar 30 ha. Setiap tahun antara bulan April dan Agustus, pulau ini dikunjungi oleh beribu-ribu burung dari 60 jenis yang berasal dari berbagai negara. Sekitar empat puluh ribu burung-burung tersebut terbang dari benua Australia, Asia, dan Afrika.
Pulau Dua bisa dicapai dengan perahu tradisional atau perahu motor; atau dengan berjalan kaki dalam waktu 15 s/d 30 menit melalui daerah pertambakan di Desa Sawah Luhur, Kasemen. Memang, akibat sedimentasi selama puluhan tahun, pulau ini telah menyatu dengan daratan Jawa.
[sunting] Pulau Umang
Pulau Umang memiliki luas sekitar 5 Ha, dan terletak di kawasan objek wisata pantai Pandeglang, berdekatan dengan kawasan wisata Tanjung Lesung. Kawasan wisata ini dikelola oleh sebuah perusahaan swasta yang menyediakan berbagai fasilitas rekreasi dan hiburan yang menarik. Di pulau ini, terdapat resort yang ditata dengan sentuhan artistik alami, dilengkapi dengan ruang pertemuan, kafe, spa, pusat bisnis, sunset lounge, klub pantai, kolam renang dan sebagainya. Selain itu, tersedia fasilitas olahraga dan rekreasi air, jogging track, cross country, lapangan tenis, tempat karaoke, dan lain-lain. Kita dapat menuju ke pulau ini dengan relatif mudah.
Perusahaan pengelola kawasan ini menyediakan rental mobil dari Jakarta menuju pulau ini, atau dapat juga dicapai dari kawasan Ujung Kulon.
[sunting] Gunung Karakatau
Gunung Krakatau yang sebenarnya termasuk wilayah propinsi Lampung ini terletak di perairan selat Sunda. Dan merupakan salah satu gunung yang paling terkenal di dunia, karena letusannya yang dahsyat pada tahun 1883. Suara letusan terdengar sampai ke kawasan benua Australia, bahkan awan panasnya menyelimuti beberapa kawasan Eropa selama seminggu. Ledakan dahsyat gunung Krakatau kemudian membentuk anak gunung yang kini dikenal sebagai Anak Krakatau yang muncul ke permukaan pada tahun 1928 yang hingga kini masih tetap aktif. Meski berada di Selat Sunda serta wilayah Lampung, kawasan wisata alam ini lebih mudah dicapai dari pantai Anyer-Carita dan izin mendarat di Pulau Gunung Api Anak Krakatau juga bisa diperoleh di kawasan ini, dibutuhkan waktu sekitar satu jam dengan menggunakan perahu motor cepat untuk mencapainya. Lokasi wisata ini menawarkan wisata alam seperti misalnya berkemah, berjalan kaki, memancing, dan pemandangan alam laut yang indah.
[sunting] Rawadano
Rawadano atau nama lain Cagar Alam Rawa Danau terletak di kabupaten Serang, dan berjarak 101 km dari Jakarta. Kawasan ini merupakan kawasan yang didominasi rawa-rawa, juga terdapat sebuah danau. Luas kawasan ini sekitar 2.500 ha yang ditumbuhi oleh berbagai jenis pohon. Pulau ini menjadi tempat bersarang bagi aneka jenis binatang reptil, seperti ular dan buaya. Tidak kurang dari 250 jenis burung bermukim di kawasan ini. Kita dapat mencapai lokasi ini melalui tiga jalur, yaitu; Jakarta-Cilegon-Anyer-Rawaadano, Jakarta-Serang-Padarincang-Rawadano, dan Jakarta-Serang-Anyer-Cinangka-Padarincang-Rawadano.
[sunting] Kang dan Nong Banten
Kang dan Nong Banten adalah sebutan untuk Duta Wisata, Pemuda Dan Pembangunan Provinsi Banten. Dilaksanakan pertama kali pada tahun 2000 dan diikuti oleh 3 kabupaten yakni Cilegon, Serang dan Pandeglang. Baru pada tahun 2001 Tangerang dan Lebak ikut serta. Kabupaten Tangerang tercatat sebagai kabupaten tersukses sepanjang penyelenggaraan Kang dan Nong Banten. Tercatat 10 gelar Juara Utama direngkuh Kang Nong Kabupaten Tangerang, bahkan untuk gelar Kang disabet oleh kabupaten tangerang berturut-turut tanpa putus. Prestasi terbaik kabupaten Tangerang diukir pada tahun 2008 dimana Kabupaten Tangerang menyabet 7 dari 12 gelar yang diperebutkan. Dengan tambahan 7 gelar tersebut Kabupaten Tangerang secara total telah merebut 30 gelar juara sejak keikutsertaan pertama mereka pada 2001.
[sunting] Pemenang Kang dan Nong Banten
  • 2000 : Gerry & Maya Soviasari (Asal Kab. Serang)
  • 2001 : Ade Komarudin (Kab. Tangerang) & Mega Putri Aulia(Kab.Serang)
  • 2002 : Hendri Siswanto(Kab. Tangerang)& Henny Murniaty (Kota Cilegon)
  • 2003 : Tb. Didi Hamidi(Kab. Tangerang)& Riandini (Kota Tangerang)
  • 2004 : tidak diselenggarakan, bersamaan dengan Pemilu 2004
  • 2005 : Abdul Rosyid (Kab.Tangerang)& Riska Inki Fitria (Kab.Tangerang)
  • 2006 : Brata Manggala (Kab. Tangerang) & Ressa Puspita Rosaliana(Kab.Serang)
  • 2007 : Rocky Pandu K (Kab. Tangerang) & Yona Wahyuni Kemala (Kab. Tangerang)
  • 2008 : Yulianto Wibisono(Kab. Tangerang) & Novi Nurul Fatimah(Kab. Tangerang)
[sunting] Pemenang Kang dan Nong Banten Tahun 2008
  • Pemenang 1 :Yulianto Wibisono(Kab. Tangerang) & Novi Nurul Fatimah(Kab. Tangerang)
  • Wakil 1 : Akhmad Fakih (Kab. Tangerang)& Putri Indriani(Kab. Tangerang)
  • Wakil 2 : Indra Pratama (Kab. Serang) & Henifah (Kab. Tangerang)
  • Harapan1 : Rezza Martadinata (Kab. Tangerang) & Sally Kartika (Kab.Serang)
  • Harapan2 : Febryan Krisnan D (Kota Tangerang) & Tri Sheradonna A(Kab. Tangerang)
  • Favorit : Rio Dwi Prawira (Kota Serang) & Shanty Destiyani (Kota Cilegon)
[sunting] Pemenang Kang dan Nong Banten 2011
  • Kang Banten 2011 : M Bima Juliansyah (Kab Tanggerang)
Nong Banten 2011 : RA Mega Arimurti (Kab tanggerang)
  • Wakil I Kang : Firman Fajar Saputra (Kota Serang)
Wakil II Nong : Syifa Hafizah (Kota Tanggerang Selatan)
  • Wakil II Kang : Angga Dwi Putra (Kota Cilegon)
Wakil II Nong : Anne Karina Sekar (Kota Cilegon)
  • Harapan I Kang : Suhud Suryadi (Kota Tanggerang Selatan)
Harapan I Nong : Reggy Ratih (Kab Lebak)
Harapan II Kang : Hasnal Fuad (Kota Serang)
Harapan II Nong : Riri Ananingdyah (Kota Tanggerang)
  • Favorit Kang : M Aghi Gumelar (Kab Pandeglang)
Favorit Nong : Mutia Dara (Kota Serang)
[sunting] Lain-lain
[sunting] Stasiun televisi
Stasiun televisi yang ada di Banten antara lain adalah Banten TV, Carlita TV, Baraya TV dan Cahaya TV
[sunting] Olahraga
[sunting] Lippo Village International Circuit
sirkuit jalan raya pertama berstandar internasional di Indonesia ini yang terletak di Karawaci Tangerang Akan menjadi persinggahan balapan internasional sampai 20 tahun ke depan. sirkuit sepanjang 3,2 kilometer ini akan menjadi arena balap A1 dan Formula 1, dan merupakan sirkuit kedua di indonesia setelah sirkuit sentul yang pernah di pakai pada event A1
[sunting] Sepak Bola
Beberapa klub olahraga yang terdapat di Banten antara lain Tangerang Wolves (sepak bola), Persita Tangerang (sepak bola), Persikota Tangerang (sepak bola), Perserang Serang (sepak bola), PS Krakatau Steel (sepak bola) Gelanggang olahraga yang terdapat di Banten antara lain Stadion Benteng, Stadion Maulana Yusuf dan Stadion Krakatau Steel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar