Pesona karang bolong anyer
Sebuah
lubang dari karang besar yang teronggok dipinggir laut. Karang itu boleh
disebut bukit. Ditumbuhi pohon besar-besar. Terutama pohon beringin yang
akar-akarnya mencakar kuat karang itu. Berada di muka karang berlubang itu kita
seperti berada di dunia bukan keseharian kita. Melainkan merasa di pantai tak
bertuan. Sementara ombak beruntun menghantam dinding-dinding goa. Tapi, apabila
berbalik arah, kita sadar kalau kita hanya ada di objek wisata. Kendaraan hilir
mudik di beberapa meter di luar pagar.
Objek wisata pantai yang berada di tepi pantai Anyer Banten ini dinamakan Karangbolong. Dengan membeli tiket masuk yang cukup murah, maka kita sudah bisa menikmati pemandangan indah berupa karang besar berlubang seperti diceritakan di atas.
Oleh
karena itu, berkunjung ke objek wisata yang berjarak 16Km dari Pantai Carita
ini akan rugi kalau tidak membawa kamera yang bisa mengabadikan satu pengalaman
batin yang menenangkan, menentramkan.
Keinginan untuk berada dalam karang berlubang ini tidak memungkinkan. Karena di dinding gua sebelah kanan terdapat peringatan untuk tidak memasuki atau beristirahat di dalam gua tersebut. Ini dikhawatirkan karang akan runtuh, meskipun karang itu terlihat kokoh. Jadi untuk menikmati pemandangan laut di Karangbolong, selain melalui muka karangnya saja, bisa juga lewat puncak karang.
Keinginan untuk berada dalam karang berlubang ini tidak memungkinkan. Karena di dinding gua sebelah kanan terdapat peringatan untuk tidak memasuki atau beristirahat di dalam gua tersebut. Ini dikhawatirkan karang akan runtuh, meskipun karang itu terlihat kokoh. Jadi untuk menikmati pemandangan laut di Karangbolong, selain melalui muka karangnya saja, bisa juga lewat puncak karang.
Terdapat tangga yang didesain sealamiah mungkin, menapaki punggung Karangbolong hingga mencapai puncaknya. Disinilah pemandangan laut yang indah terbentang. Jika tidak menengok ke bawah saat di puncak itu, mungkin kita tidak sadar bahwa kita ada pada ketinggian tertentu. Tetapi kalau kita sadar tangga yang ada pada punggung bukit karang itu berada di kanan kiri jurang, bisa saja membuat lutut bergetar. Meski begitu, sayang rasanya kalau kita tidak mencoba pengalaman itu.
Mitos,
Taman “Kebun Binatang” dan Penginapan
Beberapa warga di sekitar Karangbolong menceritakan bahwa Karangbolong semula bernama Karang Suraga. Konon, ratusan tahun yang lalu di pantai itu hidup seorang sakti bernama Suryadilaga yang bertapa hingga akhir hayatnya. Meskipun jasadnya sudah mati, tetapi secara gaib orang sakti itu masih hidup dan bermukim di sana. Boleh percaya, boleh tidak.
Beberapa warga di sekitar Karangbolong menceritakan bahwa Karangbolong semula bernama Karang Suraga. Konon, ratusan tahun yang lalu di pantai itu hidup seorang sakti bernama Suryadilaga yang bertapa hingga akhir hayatnya. Meskipun jasadnya sudah mati, tetapi secara gaib orang sakti itu masih hidup dan bermukim di sana. Boleh percaya, boleh tidak.
Selain
pemandangan indah pantai dan karang berlubang, di Karangbolong juga terdapat
taman buatan dengan patung-patung binatang, seperti ikan, badak, gajah,
laba-laba dan lainnya. Taman “kebun binatang” ini dilengkapi kolam renang dan
tempat-tempat duduk bersantai yang tertata rapi. Cocok untuk melepas lelah dan
bersantap.
Tersedia pula penginapan berupa villa. Tapi tak perlu khawatir, di sekitar Karangbolong (seberang jalan) banyak terdapat kafe atau warung makanan dengan berbagai menu.
Tersedia pula penginapan berupa villa. Tapi tak perlu khawatir, di sekitar Karangbolong (seberang jalan) banyak terdapat kafe atau warung makanan dengan berbagai menu.
Menuju
Karangbolong
Dari Jakarta, Karangbolong hanya berjarak 140km atau 50km dari kota Serang. Karangbolong yang kemungkinan akibat letusan Krakatau pada 1883 ini bisa ditempuh kendaraan pribadi atau angkutan umum.
Bagi yang mengendarai kendaraan pribadi, dari Jakarta bisa langsung keluar melalui pintu tol Cilegon Timur, lalu ke arah selatan menyusuri jalan Raya Anyer.
Dari Jakarta, Karangbolong hanya berjarak 140km atau 50km dari kota Serang. Karangbolong yang kemungkinan akibat letusan Krakatau pada 1883 ini bisa ditempuh kendaraan pribadi atau angkutan umum.
Bagi yang mengendarai kendaraan pribadi, dari Jakarta bisa langsung keluar melalui pintu tol Cilegon Timur, lalu ke arah selatan menyusuri jalan Raya Anyer.
Update
Harga Terbaru :
Harga
tiket masuk = 450 rb/Bus
OT : 4Jt
Booking tempat : 350 rb
Listrik : 300rb
Tenda 6x6 :450 rb
Tenda 6x8 : 550 rb
Panggung 6x4 yang 450 rb
Panggung 6x6 : 650 rb
Sound : 1,2 jt
Kursi : 2 rb / Pcs
Tikar : 10 rb / Pcs
OT : 4Jt
Booking tempat : 350 rb
Listrik : 300rb
Tenda 6x6 :450 rb
Tenda 6x8 : 550 rb
Panggung 6x4 yang 450 rb
Panggung 6x6 : 650 rb
Sound : 1,2 jt
Kursi : 2 rb / Pcs
Tikar : 10 rb / Pcs
TTD
Manajer
Karang Bolong
Pantai sawarna
PANTAI
Sawarna merupakan sebuah keindahan tersimpan di Provinsi Banten yang berada di
desa pesisir dengan ragam objek wisata menarik. Sawarna merupakan pantai paling
memukau dari lima pantai di Banten. Panjang pantai mencapai 65 km yang dihiasi
dengan pasir putih, air laut biru yang jernih, serta barisan bukit hijau.
Para pecinta kegiatan berselancar dan surfing, kerap berdatangan ke kawasan pantai. Tak jarang pantai dikunjungi peselancar asing asal Amerika, Australia, Jepang dan Korea. Kondisi pantai masih terbilang asli dan jauh dari kata tercemar.
Tak hanya keindahan pantainya yang memikat, pengunjung berkesempatan pula menikmati wisata gua, seperti goa Lalay, Sikadir, Cimaul, Singalong dan Bukit Pasir Tangkil. Goa di Sawarna berupa gua karst (batu gamping) yang terbentuk dari masa Miosen awal.
Salah satu daya tarik Sawarna yang tak kalah unik yakni wilayah pesisir pantai yang menyatu dengan kisah misteri Nyai Roro Kidul serta eksploitasi batu bara di Bayah dan Lebak oleh penjajah asing.
Letak pantai berada di wilayah Kampung Gendol, Desa Sawarna, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Sekitar 150 km dari pusat kota Rangkasbitung. Sebelum menuju pantai, terlebih dahulu pengunjung melewati Desa Wisata Sawarna.
Para pecinta kegiatan berselancar dan surfing, kerap berdatangan ke kawasan pantai. Tak jarang pantai dikunjungi peselancar asing asal Amerika, Australia, Jepang dan Korea. Kondisi pantai masih terbilang asli dan jauh dari kata tercemar.
Tak hanya keindahan pantainya yang memikat, pengunjung berkesempatan pula menikmati wisata gua, seperti goa Lalay, Sikadir, Cimaul, Singalong dan Bukit Pasir Tangkil. Goa di Sawarna berupa gua karst (batu gamping) yang terbentuk dari masa Miosen awal.
Salah satu daya tarik Sawarna yang tak kalah unik yakni wilayah pesisir pantai yang menyatu dengan kisah misteri Nyai Roro Kidul serta eksploitasi batu bara di Bayah dan Lebak oleh penjajah asing.
Letak pantai berada di wilayah Kampung Gendol, Desa Sawarna, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Sekitar 150 km dari pusat kota Rangkasbitung. Sebelum menuju pantai, terlebih dahulu pengunjung melewati Desa Wisata Sawarna.
PROVINSI
Banten memiliki segudang objek wisata, baik wisata alam pegunungan maupun
pantai yang dapat dikunjungi. Selama ini Pantai Anyer, Carita, Pulorida dan
Karang Bolong paling dikenal wisatawan domestik maupun mancanegara. Bahkan
setiap akhir pekan, Pantai Carita dan Anyer menjadi salah satu tujuan utama
masyarakat Jakarta, Bogor, Bekasi, dan sekitarnya untuk menghabiskan liburan
akhir pekan.
Alasannya,
wisatawan tidak mendapatkan kenyamanan dan keasrian di objek wisata Pantai
Ancol, selain itu tiket masuk maupun untuk bermain yang sangat mahal bagi
masyarakat golongan menengah ke bawah.
Diantara
objek wisata pantai yang dimiliki Banten dan yang cocok dijadikan menghabiskan
waktu liburan adalah pantai eksotik yang terdapat di Kecamatan Bayah, Kabupaten
Lebak. Daerah terpencil di Lebak Selatan ini mempunyai segudang wisata alam
yang tidak kalah menariknya dengan lokasi wisata alam lainnya yang ada di
Provinsi Banten. Sebut saja, Pantai Ciantir Sawarna, Tanjung Layar, Karang
Bokor, Karang Seupang, Karang Taraje, Tapak Kabayan dan Pasir Putih.
Dahulu
lokasi ini adalah merupakan perkebunan kelapa untuk diolah menjadi kopra yang
dikelola oleh Jean Louis Van Goght pengusaha perkebunan kelapa pada masa
pemerintahan Hindia Belanda tahun 1907. Sampai sekarang pun desa ini masih
terkenal sebagai sentra penghasil kelapa di Kabupaten Lebak.
Kelapa
dari desa ini banyak dikirim ke Jakarta, Bandung, Bogor, dan kota-kota lainnya.
Namun kemudian, Pemda Lebak mengambil alih lokasi wisata tersebut untuk
dikelola, walaupun belum maksimal hingga saat ini. Potensi wisata di tempat ini
sungguh menjanjikan, walaupun sarana baik transportasi dan akomodasi belum
dapat di sebut mudah & layak sebagai sarana penunjang bagi obyek wisata.
Wisatawan
yang datang ke Pantai Sawarna tak hanya warga sekitar Kabupaten Lebak, beberapa
diantaranya dari sejumlah kota di Jawa Barat dan Jakarta. Bahkan tidak sedikit
wisatawan mancanegara yang berkunjung ke obyek wisata pantai ini. “Ada yang
dari Amerika, Belanda,
Australia bahkan wisatawan dari sejumlah negara di Timur Tengah,” kata Suminta, pengelola penginapan yang juga warga setempat.
Australia bahkan wisatawan dari sejumlah negara di Timur Tengah,” kata Suminta, pengelola penginapan yang juga warga setempat.
Objek
wisata pantainya pun menjadi tantangan tersendiri bagi penggemar watersport,
seperti surfing dan snorkling. Aneka ikan hias yang bisa dilihat dengan mata
telanjang, terumbu karang serta ombak besar Pantai Selatan di perairan ini
menjadi tantangan tersendiri bagi wisatawan.
“Berwisata
di pantai ini sangat menyenangkan dan berkesan. Alam masih asli, air laut juga
masih bersih dan tidak tercemar. Masyarakat disinipun sangat ramah menyambut
kedatangan wisatawan,” kata Gunawan, satu wisatawan asal Jakarta Selatan
ditemui d isatu penginapan di Desa Sawarna.
Selain
Pantai Sawarna, ada juga pantai yang tak kalah menariknya yaitu Pantai Karang
Taraje yang berlokasi di Desa Darmasari. Di Pantai Karang Taraje ini, wisatawan
bisa menikmati indahnya ribuan terumbu karang dengan bentuknya yang beragam.
Bahkan, kita bisa mengamati biota laut secara langsung dengan mata telanjang.
“Pantai
Karang Taraje merupakan potensi wisata terpendam di daerah ini. Disini hidup
berbagai jenis ikan terumbu. Jika di tempat lain wisatawan harus menyelam untuk
melihat ikan terumbu, di sini cukup di lihat dari sela-sela terumbu karang
saja,” ujar EP Yudha, salah satu pengelola pantai tersebut.
Karang
Taraje, lanjut Yudha, juga bisa disebut sebagai laboratorium alam ekosistem
terumbu karang. Sayang hal ini jarang diketahui oleh masyarakat lantaran
minimnya promosi dari pemerintah setempat. “Andai saja upaya promosi gencar
dilakukan, sepertinya Karang Taraje bisa menjadi tujuan wisata pantai di
Banten. Selain menjanjikan keindahan pantai, pengunjung juga bisa belajar
tentang ekosistem terumbu karang secara langsung,” ujar Yudha.
Tak
kalah uniknya dengan Pantai Karang Taraje, adalah Pantai Pulo Manuk. Di pantai
tersebut terdapat satu pulau yang dihuni puluhan jenis burung. Burung-burung
itu bersarang dan menetaskan telur-telurnya di pulau tersebut. Wisatawan bisa
menyeberang hingga mencapai pulau melalui susunan terumbu karang jika perairan
di pantai itu sedang surut.
Tak
jauh dari Pantai Pulo Manuk, terdapat Tanjakan Cariang. Dari tanjakan itu
seluruh wisatawan bisa melihat indahnya pemandangan Pantai Sawarna dari dataran
tinggi.
Sementara
itu, keunikan lainnya adalah Pantai Tapak Si Kabayan. Di pantai itu terdapat
sebuah jejak telapak kaki berukuran besar di antara terumbu-terumbu karang.
Bahkan karena terlalu besarnya, membuat telapak tersebut hanya bisa dilihat
dari ketinggian saja.
“Di
sebut Tapak Si Kabayan karena di pantai itu ada karang yang membentuk kaki.
Konon, si Kabayan, salah satu tokoh yang memiliki karekteristik dalam
masyarakat Sunda, pernah bertapa di karang tersebut,” jelasnya.
Selain
wisata pantai, ada juga gua-gua alam yang menyajikan pemandangan indah yang
banyak dikunjungi wisatawan. Tak hanya itu, lokasi bersejarah yang banyak
dikunjungi adalah makam warga negara Belanda bernama Jean Louis Van Gought,
yang merupakan keponakan Vincent Van Goght seorang pelukis terkenal dari negara
kincir angin.
Jean
Louis Van Goght dulunya adalah pengusaha perkebunan kelapa yang terdapat di
sepanjang Pantai Sarwana saat pemerintahan Hinda Belanda pada tahun 1907. Namun
kini, perkebunan kelapa ini sudah dikelola oleh PTPN. Jean Louis Van Goght
wafat karena sakit, dan ingin dimakamkan di bumi Indonesia. Makam ini ternyata
baru ditemukan pada tahun 2000 silam.
Untuk
berkunjung ke objek wisata ini, bisa ditempuh melalui route
Jakarta-Serang-Malimping-Bayah-Sawarna atau Jakarta-Balaraja-Maja-Rangkasbitung-Malimping-Bayah-Sawarna.
Jakarta-Sawarna
berjarak sekitar 250 kilometer yang dapat ditempuh sekitar 6-7 jam perjalanan
dengan bus carteran. Sedangkan bagi wisatawan yang menggunakan bus umum, dari
Jakarta disarankan naik bus menuju Terminal Bus Bogor. Dari Terminal Bus Bogor
lalu naik bus menuju Pelabuhan Ratu.
Kemudian,
perjalanan dilanjutkan dengan naik bus menuju Pasar Kecamatan Bayah atau
Terminal Bus Bayah. Setelah itu, wisatawan dapat menuju Desa Wisata Sawarna
dengan naik jeep, yaitu mobil bergardan ganda yang sesuai dengan kondisi medan
menuju Desa Sawarna yang naik-turun dan berkelok-kelok. Bagi wisatawan yang
menggunakan
Bus
umum, sebaiknya tiba di Terminal Bayah sebelum jam lima sore. Sebab jeep dari
Terminal Bayah menuju Desa Wisata Sawarna akan berakhir pada jam lima sore.
Selain jeep, dari Terminal Bayah juga tersedia ojek menuju Desa Wisata Sawarna.
|
Banten adalah sebuah provinsi
di Pulau Jawa, Indonesia. Provinsi ini
dulunya merupakan bagian dari Provinsi Jawa Barat, namun
dipisahkan sejak tahun 2000, dengan keputusan Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2000. Pusat pemerintahannya berada di Kota Serang.
Geografis
Wilayah Banten
terletak di antara 5º7'50"-7º1'11" Lintang Selatan
dan 105º1'11"-106º7'12" Bujur Timur,
berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2000 luas wilayah Banten
adalah 9.160,70 km². Provinsi Banten terdiri dari 4 kota, 4 kabupaten,
154 kecamatan,
262 kelurahan
dan 1.273 desa.
Wilayah laut Banten
merupakan salah satu jalur laut potensial, Selat Sunda merupakan salah satu
jalur lalu lintas laut yang strategis karena dapat dilalui kapal besar yang
menghubungkan Australia
dan Selandia
Baru dengan kawasan Asia Tenggara
misalnya Thailand, Malaysia,
dan Singapura.
Di samping itu Banten merupakan jalur penghubung antara Jawa dan Sumatera.
Bila dikaitkan posisi geografis dan pemerintahan maka wilayah Banten terutama
daerah Tangerang raya (Kota Tangerang, Kabupaten
Tangerang, dan Kota Tangerang selatan)
merupakan wilayah penyangga bagi Jakarta. Secara ekonomi wilayah Banten
memiliki banyak industri.
Wilayah Provinsi Banten juga memiliki beberapa pelabuhan
laut yang dikembangkan sebagai antisipasi untuk menampung kelebihan kapasitas
dari pelabuhan laut di Jakarta dan ditujukan untuk menjadi pelabuhan alternatif
selain Singapura.
Kondisi topografi
Banten adalah sebagai berikut:
- Wilayah datar (kemiringan 0 - 2 %) seluas 574.090 hektare
- Wilayah bergelombang (kemiringan 2 - 15%) seluas 186.320 hektare
- Wilayah curam (kemiringan 15 - 40%) seluas 118.470,50 hektare
Kondisi penggunaan
lahan yang perlu dicermati adalah menurunnya wilayah hutan dari 233.629,77
hektare pada tahun 2004 menjadi 213.629,77 hektare.
Banten pada masa lalu
merupakan sebuah daerah dengan kota pelabuhan yang sangat ramai, serta dengan
masyarakat yang terbuka dan makmur. Banten pada abad ke 5 merupakan bagian dari
Kerajaan Tarumanagara.
Salah satu prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanagara adalah Prasasti
Cidanghiyang atau prasasti Lebak, yang ditemukan di kampung lebak
di tepi Ci Danghiyang, Kecamatan Munjul,
Pandeglang, Banten. Prasasti ini baru ditemukan tahun 1947 dan
berisi 2 baris kalimat berbentuk puisi dengan huruf Pallawa
dan bahasa
Sanskerta. Isi prasasti tersebut mengagungkan keberanian raja Purnawarman.
Setelah runtuhnya kerajaan Tarumanagara
(menurut beberapa sejarawan ini akibat serangan kerajaan Sriwijaya),
kekuasaan di bagian barat Pulau Jawa
dari Ujung Kulon
sampai Ci Serayu dan
Kali Brebes dilanjutkan oleh Kerajaan Sunda.
Seperti dinyatakan oleh Tome Pires,
penjelajah Portugis
pada tahun 1513,
Banten menjadi salah satu pelabuhan penting dari Kerajaan Sunda.
Menurut sumber Portugis tersebut, Banten adalah salah satu pelabuhan kerajaan
itu selain pelabuhan Pontang, Cigede, Tamgara (Tangerang), Kalapa,
dan Cimanuk.
Diawali dengan
penguasaan Kota Pelabuhan Banten, yang dilanjutkan dengan merebut Banten Girang
dari Pucuk Umun
pada tahun 1527, Maulana Hasanuddin,
mendirikan Kesultanan Banten di
wilayah bekas Banten Girang. Dan pada tahun 1579, Maulana Yusuf, penerus
Maulana Hasanuddin, menghancurkan Pakuan Pajajaran,
ibukota atau pakuan (berasal dar kata pakuwuan) Kerajaan Sunda. Dengan demikian
pemerintahan di Jawa Barat dilanjutkan oleh Kesultanan Banten. Hal itu ditandai
dengan diboyongnya Palangka Sriman Sriwacana, tempat duduk kala seorang raja
dinobatkan, dari Pakuan Pajajaran ke Surasowan di Banten oleh pasukan Maulana
Yusuf. Batu berukuran 200 x 160 x 20 cm itu terpaksa diboyong ke Banten karena
tradisi politik waktu itu "mengharuskan" demikian. Pertama, dengan
dirampasnya Palangka tersebut, di Pakuan tidak mungkin lagi dinobatkan raja
baru. Kedua, dengan memiliki Palangka itu, Maulana Yusuf merupakan penerus
kekuasaan Kerajaan Sunda yang "sah" karena buyut perempuannya adalah
puteri Sri Baduga Maharaja.
Ketika sudah menjadi
pusat Kesultanan Banten, sebagaimana dilaporkan oleh J. de Barros, Banten
merupakan pelabuhan besar di Asia Tenggara,
sejajar dengan Malaka
dan Makassar.
Kota Banten terletak di pertengahan pesisir sebuah teluk, yang lebarnya sampai
tiga mil. Kota itu panjangnya 850 depa. Di tepi laut kota itu panjangnya 400 depa;
masuk ke dalam ia lebih panjang. Melalui tengah-tengah kota ada sebuah sungai
yang jernih, di mana kapal jenis jung dan gale dapat berlayar masuk. Sepanjang
pinggiran kota ada sebuah anak sungai, di sungai yang tidak seberapa lebar itu
hanya perahu-perahu kecil saja yang dapat berlayar masuk. Pada sebuah pinggiran
kota itu ada sebuah benteng yang dindingnya terbuat dari bata dan lebarnya
tujuh telapak tangan. Bangunan-bangunan pertahanannya terbuat dari kayu,
terdiri dari dua tingkat, dan dipersenjatai dengan senjata yang baik. Di tengah
kota terdapat alun-alun yang digunakan untuk kepentingan kegiatan ketentaraan
dan kesenian rakyat dan sebagai pasar di pagi hari. Istana raja terletak di
bagian selatan alun-alun. Di sampingnya terdapat bangunan datar yang
ditinggikan dan beratap, disebut Srimanganti, yang digunakan sebagai tempat
raja bertatap muka dengan rakyatnya. Di sebelah barat alun-alun didirikan
sebuah mesjid agung.
Pada awal abad ke-17
Masehi, Banten merupakan salah satu pusat perniagaan penting dalam jalur
perniagaan internasional di Asia. Tata administrasi modern pemerintahan dan
kepelabuhan sangat menunjang bagi tumbuhnya perekonmian masyarakat. Daerah
kekuasaannya mencakup juga wilayah yang sekarang menjadi provinsi Lampung.
Ketika orang Belanda
tiba di Banten untuk pertama kalinya, orang Portugis telah lama masuk ke
Banten. Kemudian orang Inggris mendirikan loji di Banten dan disusul oleh orang
Belanda.
Selain itu,
orang-orang Perancis dan Denmark pun pernah datang di Banten. Dalam persaingan
antara pedagang Eropa ini, Belanda muncul sebagai pemenang. Orang Portugis
melarikan diri dari Banten (1601), setelah armada mereka dihancurkan oleh
armada Belanda di perairan Banten. Orang Inggris pun tersingkirkan dari Batavia
(1619) dan Banten (1684) akibat tindakan orang Belanda.
Pada 1 Januari 1926
pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan peraturan untuk pembaharuan sistem
desentralisasi dan dekonsentrasi yang lebih luas. Di Pulau Jawa dibentuk
pemerintahan otonom provinsi. Provincie West Java
adalah provinsi pertama yang dibentuk di wilayah Hindia Belanda yang diresmikan
dengan surat keputusan tanggal 1 Januari 1926, dan diundangkan dalam Staatsblad
(Lembaran Negara) 1926 No. 326, 1928 No. 27 jo No. 28, 1928 No. 438, dan 1932
No. 507. Banten menjadi salah satu keresidenan dalam Provincie West Java
disamping Batavia, Buitenzorg (Bogor), Priangan, dan Cirebon.
Sebagian besar
anggota masyarakat memeluk agama Islam
dengan semangat religius yang tinggi, tetapi pemeluk agama lain dapat hidup
berdampingan dengan damai.
Potensi dan kekhasan
budaya masyarakat Banten, antara lain seni bela diri Pencak silat, Debus, Rudad, Umbruk, Tari
Saman, Tari Topeng, Tari Cokek, Dog-dog, Palingtung, dan Lojor. Di samping itu
juga terdapat peninggalan warisan leluhur antara lain Masjid Agung Banten Lama,
Makam Keramat Panjang, dan masih banyak peninggalan lainnya.
Di Provinsi Banten
terdapat Suku Baduy.
Suku Baduy Dalam merupakan suku asli Sunda
Banten yang masih menjaga tradisi anti modernisasi, baik cara berpakaian maupun
pola hidup lainnya. Suku Baduy-Rawayan tinggal di kawasan Cagar Budaya
Pegunungan Kendeng seluas 5.101,85 hektare di daerah Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak.
Perkampungan masyarakat Baduy umumnya terletak di daerah aliran Sungai Ciujung
di Pegunungan Kendeng. Daerah ini dikenal sebagai wilayah tanah titipan dari
nenek moyang, yang harus dipelihara dan dijaga baik-baik, tidak boleh dirusak.
Penduduk asli yang
hidup di Provinsi Banten berbicara menggunakan dialek yang merupakan turunan
dari bahasa
Sunda Kuno. Dialek tersebut dikelompokkan sebagai bahasa
kasar dalam bahasa Sunda
modern, yang memiliki beberapa tingkatan dari tingkat halus sampai tingkat
kasar (informal), yang pertama tercipta pada masa Kesultanan
Mataram menguasai Priangan
(bagian timur Provinsi Jawa Barat). Namun demikian, di Wilayah Banten Selatan
Seperti Lebak
dan Pandeglang
menggunakan Bahasa Sunda Campuran Sunda Kuno, Sunda Modern dan Bahasa
Indonesia, di Serang dan Cilegon, bahasa
Jawa Banten digunakan oleh etnik Jawa. Dan, di bagian utara Kota
Tangerang, bahasa Indonesia
dengan dialek
Betawi juga digunakan oleh pendatang beretnis Betawi. Di
samping bahasa Sunda, bahasa Jawa
dan dialek Betawi, bahasa Indonesia juga digunakan terutama oleh pendatang dari
bagian lain Indonesia.
Golok
Golok
adalah senjata tradisional di Banten sama seperti senjata tradisional Provinsi
Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Rumah adatnya adalah
rumah panggung yang beratapkan daun atap dan lantainya dibuat dari pelupuh
yaitu bambu yang dibelah-belah. Sedangkan dindingnya terbuat dari bilik
(gedek). Untuk penyangga rumah panggung adalah batu yang sudah dibuat
sedemikian rupa berbentuk balok yang ujungnya makin mengecil seperti batu yang
digunakan untuk alas menumbuk beras. Rumah adat ini masih banyak ditemukan di
daerah yang dihuni oleh orang Kanekes atau disebut juga
orang Baduy.
Provinsi Banten
terdiri atas 4 kabupaten
dan 4 kota.
Berikut adalah daftar kabupaten dan kota di Banten, beserta ibukota.
No.
|
Kabupaten/Kota
|
Ibu kota
|
Logo
|
1
|
|||
2
|
|||
3
|
|||
4
|
|||
5
|
|||
6
|
|||
7
|
|||
8
|
Catatan :
- Kabupaten Tangerang sebelumnya beribukota di Kota Tangerang.
- Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) merekomendasikan Kecamatan Ciruas sebagai lokasi Puspemkab Kabupaten Serang.
- Kota Cilegon dibentuk sebagai kota otonom pada tanggal 10 April 1999 dari wilayah Kabupaten Serang. Cilegon sebelumnya adalah kota administratif.
- Kota Tangerang dibentuk sebagai kota otonom pada tanggal 27 Februari 1993 dari wilayah Kabupaten Tangerang. Tangerang sebelumnya adalah kota administratif.
- Kota Tangerang Selatan dibentuk sebagai kota otonom pada tanggal 29 Oktober 2008 dari wilayah Kabupaten Tangerang. Sebelumnya adalah Kota Cipasera
Terdapat beberapa
daerah penting lain di Banten selain yang berstatus tidak sebagai kota otonom:
- Anyer, Kabupaten Serang
- Balaraja, Kabupaten Tangerang
- Bojonegara, Kabupaten Serang
- Karawaci Kabupaten Tangerang
- Labuan, Kabupaten Pandeglang
- Merak, Kota Cilegon
- Serpong, Kota Tangerang Selatan
Provinsi Banten
memiliki 22 wakil di DPR, enam orang masing-masing dari Daerah Pemilihan Banten
I (barat daya) dan II (barat laut), dan sepuluh orang dari Daerah Pemilihan
Banten III (timur).
Berdasarkan hasil Pemilihan Umum Legislatif 2009,
anggota DPD asal Banten untuk periode 2009-2014 adalah Abdi Sumaithi, Andika
Hazrumy, Drs. H. Abdurachman, M.Ap., dan H. Ahmad Subadri.
Pada saat
terbentuknya Provinsi Banten, Gubernur Hakamuddin Djamal
dipilih oleh Pemerintah Pusat. Pada tahun 2002 DPRD Banten memilih Djoko Munandar
dan Ratu
Atut Chosiyah sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Banten pertama.
Pada awal 2006, Atut Chosiyah sebagai Pelaksana Tugas Gubernur. Akhirnya,
tanggal 6 Desember 2006 dilaksanakan Pemilihan Kepala Daerah langsung, yang
dimenangi oleh pasangan Ratu Atut Choisiyah dan Mohammad Masduki,
kedua-duanya menjabat pada periode 2007-2011.
No.
|
Nama
|
Foto
|
Dari
|
Sampai
|
Keterangan
|
1.
|
11
Januari 2002
|
Pejabat
Gubernur
|
|||
2.
|
10
Oktober 2005
|
Dinonaktifkan
karena terkait kasus korupsi
|
|||
3.
|
Pelaksana
Tugas Gubernur (Plt)
|
||||
4
|
Ratu
Atut Chosiyah
|
sekarang
|
Wakil Gubernur
No.
|
Nama
|
Foto
|
Dari
|
Sampai
|
Keterangan
|
1.
|
|||||
2
|
|||||
3
|
sekarang
|
Perguruan Tinggi di
Banten :
- Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
- Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
- Universitas Terbuka Pondok Cabe
- Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Sriwijaya Tangerang
- IAIN Banten
- Universitas Pelita Harapan
- Universitas Multimedia Nusantara
- Universitas Serang Raya
- Universitas Bina Nusantara KampusAlam Sutera
- Universitas Pembangunan Jaya
- Universitas Swiss German Serpong
- Universitas Pamulang
- Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang
- Universitas Muhammadiyah Tangerang
- Universitas Pramita Indonesia
- Universitas Mathla'ul Anwar Banten
- Universitas Banten Jaya Serang, Banten
- Sekolah Tinggi Manajemen Prasetiya Mulya, Bumi Serpong Damai
- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Banten
- Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Yuppentek Tangerang
- STIA Maulana Yusuf Banten
- STAKAD Perguruan Buddhi
- STMIK Raharja
- STKIP Setia budhi Rangkasbitung
- Bina Sarana Informatika
- Perguruan Tinggi Raharja Tangerang
- Politeknik Piksi Input Serang
- Politeknik Krakatau
- Institut Teknologi Indonesia Serpong
- Institut Ilmu Al Qur`an
Pada tahun 2006,
penduduk Banten berjumlah 9.351.470 jiwa, dengan perbandingan 3.370.182 jiwa
(36,04%) anak-anak, 240.742 jiwa (2,57%) lanjut usia, sisanya 5.740.546 jiwa
berusia di antara 15 sampai 64 tahun.
Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB) tahun 2005 mayoritas berasal dari sektor industri
pengolahan (49,75%), diikuti sektor perdagangan, hotel dan restoran (17,13%),
pengangkutan dan komunikasi (8,58%) dan pertanian yang hanya 8,53%. Namun
berdasarkan jumlah penyerapan tenaga kerja, industri menyerap 23,11% tenaga
kerja, diikuti oleh pertanian (21,14%), perdagangan (20,84%) dan
transportasi/komunikasi yang hanya 9,50%.
Provinsi Banten yang
berada di wilayah ujung barat Pulau Jawa memiliki posisi yang sangat strategis
dan memiliki potensi ekonomi yang sangat besar baik skala lokal, regional,
nasional bahkan skala internasional. Fasilitasi terhadap pergerakan barang dan
penumpang yang dari dan ke pusat-pusat kegiatan nasional, wilayah, maupun lokal
yang ada di Provinsi Banten menjadi sangat penting dalam upaya mendukung
pengembangan ekonomi di wilayah Provinsi Banten.
Provinsi Banten
dibagi menjadi tiga Wilayah Kerja Pembangunan yang mempunyai ikon atau ciri
khas prasarana perhubungan di Provinsi Banten karena aktivitasnya yang lebih
menonjol dibandingkan dengan prasarana perhubungan lainnya.
- Wilayah Kerja I, yaitu Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang. Di dalamnya terdapat Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta yang merupakan gerbang masuknya barang dan penumpang ke Indonesia.
- Wilayah Kerja II, yaitu Kota Cilegon dan Kabupaten Serang. Di dalamnya terdapat pelabuhan penyeberangan Merak yang menjadi gerbang masuknya barang dan penumpang dari Pulau Sumatera ke Pulau Jawa.
- Wilayah Kerja III, yaitu Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak. Di dalamnya terdapat Stasiun Kereta Api yang merupakan gerbang masuk barang dan penumpang terutama dari dan ke Jakarta.
Secara umum, sektor
perhubungan dapat dikategorikan kedalam tiga bagian yaitu perhubungan darat,
perhubungan laut dan perhubungan udara. Ketiga bagian tersebut mempunyai
peranan yang sangat penting dalam membangun perekonomian di Provinsi Banten.
Hingga tahun 2006,
kondisi jalan nasional sepanjang 249,246 km berada dalam kondisi baik, 214,314
km dalam kondisi sedang dan sepanjang 26,840 dalam kondisi rusak. Kondisi jalan
provinsi hingga akhir tahun 2006 dengan total panjang jalan sebesar 889,01 km
berada dalam kondisi baik sebesar 203,670 km, kondisi sedang 380,020 km dan
kondisi rusak sebesar 305,320 km.
Ruas jalan nasional
di wilayah Provinsi Banten pada saat ini mempunyai volume lalu-lintas rata-rata
sebesar 0,7 yang berarti kelancaran arus lalu-lintas terganggu karena adanya
aktivitas perdagangan/pasar, pabrik/industri, pusat-pusat perbelanjaan di
sepanjang jalan serta kapasitas jalan yang terbatas karena lebar badan jalan
rata-rata 7 meter pada ruas jalan nasional di Banten Utara (Merak-Tangerang)
dan ruas Ciputat-Batas DKI.
Kinerja pelayanan
jalan pada ruas jalan Provinsi pada umumnya cukup baik dengan rasio volume
lalu-lintas per kapasitas rata-rata sebesar 0,4. Kemacetan lalu-lintas pada
umumnya bersifat lokal yang terjadi pada pusat-pusat kegiatan masyarakat.
Sebagai simpul
transportasi, terminal berfungsi sebagai tempat untuk menaikan dan menurunkan
penumpang serta perpindahan antar moda transportasi merupakan unsur penting
dalam pelayanan pergerakan penumpang dan barang. Terdapat 4 (empat) terminal di
Provinsi Banten Yaitu Terminal Pakupatan, Terminal Porisplawad, Terminal Labuan
dan Terminal Merak.
Untuk melayani
pergerakan penumpang dan barang dalam wilayah Provinsi Banten, terdapat
angkutan umum Angkutan Antar Kota Dalam Provinsi pada saat ini masih dilayani
dengan kendaraan ukuran kecil dan dalam penyelenggaraannya masih dirasakan
belum terpadu secara maksimal. Terdapat 63 trayek dengan jumlah kendaraan
sebanyak 3.788 yang melayani Antar Kota Dalam Provinsi lintas Kab/Kota
Tangerang. Sedangkan untuk AKDP lintas Serang, Cilegon, Pandeglang
dan Lebak
dilayani dengan 66 trayek dengan jumlah kendaraan sebanyak 1.436.
Untuk menjangkau
kawasan-kawasan yang masih belum tersedia angkutan umum, terdapat beberapa
angkutan perintis yang melayani jalur Cikeusik-Muara Binuangeun-Sp.Bayah-Cikotok-Pasir
Kurai-Cibareno dengan jarak sepanjang 106 km. Angkutan perintis ini dilayani
oleh 2 buah bis DAMRI ukuran sedang
Sampai dengan tahun
2005, dari total jalur rel kereta api sepanjang 305,9 kilometer, hanya 48%
merupakan jalur rel yang masih beroperasi dengan rata–rata jumlah pergerakan
kereta penumpang sekitar 22 kereta/hari dan kereta barang sebanyak 16
kereta/hari. Semakin menurunnya pelayanan sarana tersebut berimplikasi terhadap
kecenderungan semakin menurunnya pula pada jumlah angkutan penumpang dan
barang.
Jaringan kereta api
di wilayah Provinsi Banten sepanjang 305,90 km merupakan ‘single track’ yang
terdiri dari lintas operasi Merak-Tanah
Abang, Tangerang-Duri, Cilegon-Cigading sepanjang 141,6 km
dan lintas tidak operasi (jalur mati) Rangkasbitung-Labuan, Saketi-Bayah
dan Cigading-Anyer Kidul
sepanjang 164,3 km.
Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta
Di Provinsi Banten
terdapat 5 (lima) pelabuhan yang terdiri dari 2 pelabuhan yang diusahakan yaitu
Pelabuhan Ciwandan dan Pelabuhan Bojonegara serta 3 (tiga) pelabuhan yang tidak
diusahakan yang terdiri dari Pelabuhan Karangantu, Pelabuhan Labuan dan
Pelabuhan Bojonegara
Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta
secara nasional merupakan bandar udara utama di Indonesia sebagai pintu gerbang
masuknya barang dan penumpang dari dalam maupun luar negeri. Disamping itu
terdapat juga bandara lainnya seperti bandar udara Pondok Cabe dan Bandara
Budiarto di Tangerang serta Bandara Gorda yang ada di kabupaten Serang
Bandar
Udara Pondok Cabe merupakan bandara untuk kegiatan
‘general aviation’, bandara Budiarto merupakan bandara yang digunakan untuk
training kegiatan penerbangan. Sementara bandara Gorda digunakan sebagai
bandara militer.
Masjid Agung Banten, seb. 1926
Lihat Masjid
Agung Banten
Taman
Nasional Ujung Kulon merupakan salah satu taman
nasional dan lokasi konservasi alam yang penting di Indonesia dan dunia. Selain
keindahan hutan tropis dataran rendah, badak
bercula satu merupakan primadona daya tarik dari lokasi ini.
Taman nasional ini
terletak di semenanjung paling barat Pulau Jawa, ditambah dengan beberapa pulau
kecil seperti halnya Pulau Peucang, Pulau Handeuleum,
dan Pulau
Panaitan. Titik tertinggi adalah Gunung Honje. Ciri khas taman
nasional ini adalah perannya sebagai habitat alami berbagai jenis hewan yang
dilindungi, seperti badak jawa, rusa, kijang, banteng,
berbagai jenis primata, babi hutan, kucing hutan, kukang, dan aneka jenis burung.
Kawasan ini dapat
dicapai melalui Labuan atau melalui jalan laut dengan perahu menuju salah satu
pulau yang ada. Ujung Kulon telah dilengkapi dengan berbagai sarana jaringan
telekomunikasi, listrik, dan air bersih.
Sarana pariwisata
seperti penginapan, pusat informasi, pemandu wisata, dan sarana transportasi
juga telah tersedia. UNESCO
telah menyatakan bahwa area Ujung Kulon merupakan situs cagar alam warisan
dunia.
Daya tarik utama
kawasan ini adalah keindahan alam laut berupa gugus karang, berbagai jenis ikan
laut, dan tentu saja berbagai jenis burung. Luas kawasan ini sekitar 30 ha.
Setiap tahun antara bulan April dan Agustus, pulau ini dikunjungi oleh
beribu-ribu burung dari 60 jenis yang berasal dari berbagai negara. Sekitar
empat puluh ribu burung-burung tersebut terbang dari benua Australia, Asia, dan
Afrika.
Pulau Dua bisa
dicapai dengan perahu tradisional atau perahu motor; atau dengan berjalan kaki
dalam waktu 15 s/d 30 menit melalui daerah pertambakan di Desa Sawah
Luhur, Kasemen.
Memang, akibat sedimentasi selama puluhan tahun, pulau ini telah menyatu dengan
daratan Jawa.
Pulau Umang memiliki
luas sekitar 5 Ha, dan terletak di kawasan objek wisata pantai Pandeglang,
berdekatan dengan kawasan wisata Tanjung Lesung. Kawasan wisata ini dikelola
oleh sebuah perusahaan swasta yang menyediakan berbagai fasilitas rekreasi dan
hiburan yang menarik. Di pulau ini, terdapat resort yang ditata dengan sentuhan
artistik alami, dilengkapi dengan ruang pertemuan, kafe, spa, pusat bisnis,
sunset lounge, klub pantai, kolam renang dan sebagainya. Selain itu, tersedia
fasilitas olahraga dan rekreasi air, jogging track, cross country, lapangan
tenis, tempat karaoke, dan lain-lain. Kita dapat menuju ke pulau ini dengan
relatif mudah.
Perusahaan pengelola
kawasan ini menyediakan rental mobil dari Jakarta menuju pulau ini, atau dapat
juga dicapai dari kawasan Ujung Kulon.
Gunung Krakatau yang
sebenarnya termasuk wilayah propinsi Lampung ini terletak di perairan selat
Sunda. Dan merupakan salah satu gunung yang paling terkenal di dunia, karena
letusannya yang dahsyat pada tahun 1883. Suara letusan terdengar sampai ke
kawasan benua Australia, bahkan awan panasnya menyelimuti beberapa kawasan
Eropa selama seminggu. Ledakan dahsyat gunung Krakatau kemudian membentuk anak
gunung yang kini dikenal sebagai Anak Krakatau yang muncul ke permukaan pada
tahun 1928 yang hingga kini masih tetap aktif. Meski berada di Selat Sunda
serta wilayah Lampung, kawasan wisata alam ini lebih mudah dicapai dari pantai
Anyer-Carita dan izin mendarat di Pulau Gunung Api Anak Krakatau juga bisa
diperoleh di kawasan ini, dibutuhkan waktu sekitar satu jam dengan menggunakan
perahu motor cepat untuk mencapainya. Lokasi wisata ini menawarkan wisata alam
seperti misalnya berkemah, berjalan kaki, memancing, dan pemandangan alam laut
yang indah.
Rawadano atau nama
lain Cagar Alam Rawa Danau terletak di kabupaten Serang, dan berjarak 101 km
dari Jakarta. Kawasan ini merupakan kawasan yang didominasi rawa-rawa, juga
terdapat sebuah danau. Luas kawasan ini sekitar 2.500 ha yang ditumbuhi oleh
berbagai jenis pohon. Pulau ini menjadi tempat bersarang bagi aneka jenis
binatang reptil, seperti ular dan buaya. Tidak kurang dari 250 jenis burung
bermukim di kawasan ini. Kita dapat mencapai lokasi ini melalui tiga jalur,
yaitu; Jakarta-Cilegon-Anyer-Rawaadano, Jakarta-Serang-Padarincang-Rawadano,
dan Jakarta-Serang-Anyer-Cinangka-Padarincang-Rawadano.
Kang dan Nong Banten
adalah sebutan untuk Duta Wisata, Pemuda Dan Pembangunan Provinsi Banten.
Dilaksanakan pertama kali pada tahun 2000 dan diikuti oleh 3 kabupaten yakni
Cilegon, Serang dan Pandeglang. Baru pada tahun 2001 Tangerang dan Lebak ikut
serta. Kabupaten Tangerang tercatat sebagai kabupaten tersukses sepanjang
penyelenggaraan Kang dan Nong Banten. Tercatat 10 gelar Juara Utama direngkuh
Kang Nong Kabupaten Tangerang, bahkan untuk gelar Kang disabet oleh kabupaten
tangerang berturut-turut tanpa putus. Prestasi terbaik kabupaten Tangerang
diukir pada tahun 2008 dimana Kabupaten Tangerang menyabet 7 dari 12 gelar yang
diperebutkan. Dengan tambahan 7 gelar tersebut Kabupaten Tangerang secara total
telah merebut 30 gelar juara sejak keikutsertaan pertama mereka pada 2001.
- 2000 : Gerry & Maya Soviasari (Asal Kab. Serang)
- 2001 : Ade Komarudin (Kab. Tangerang) & Mega Putri Aulia(Kab.Serang)
- 2002 : Hendri Siswanto(Kab. Tangerang)& Henny Murniaty (Kota Cilegon)
- 2003 : Tb. Didi Hamidi(Kab. Tangerang)& Riandini (Kota Tangerang)
- 2004 : tidak diselenggarakan, bersamaan dengan Pemilu 2004
- 2005 : Abdul Rosyid (Kab.Tangerang)& Riska Inki Fitria (Kab.Tangerang)
- 2006 : Brata Manggala (Kab. Tangerang) & Ressa Puspita Rosaliana(Kab.Serang)
- 2007 : Rocky Pandu K (Kab. Tangerang) & Yona Wahyuni Kemala (Kab. Tangerang)
- 2008 : Yulianto Wibisono(Kab. Tangerang) & Novi Nurul Fatimah(Kab. Tangerang)
- Pemenang 1 :Yulianto Wibisono(Kab. Tangerang) & Novi Nurul Fatimah(Kab. Tangerang)
- Wakil 1 : Akhmad Fakih (Kab. Tangerang)& Putri Indriani(Kab. Tangerang)
- Wakil 2 : Indra Pratama (Kab. Serang) & Henifah (Kab. Tangerang)
- Harapan1 : Rezza Martadinata (Kab. Tangerang) & Sally Kartika (Kab.Serang)
- Harapan2 : Febryan Krisnan D (Kota Tangerang) & Tri Sheradonna A(Kab. Tangerang)
- Favorit : Rio Dwi Prawira (Kota Serang) & Shanty Destiyani (Kota Cilegon)
- Kang Banten 2011 : M Bima Juliansyah (Kab Tanggerang)
Nong Banten
2011 : RA Mega Arimurti (Kab tanggerang)
- Wakil I Kang : Firman Fajar Saputra (Kota Serang)
Wakil II Nong :
Syifa Hafizah (Kota Tanggerang Selatan)
- Wakil II Kang : Angga Dwi Putra (Kota Cilegon)
Wakil II Nong :
Anne Karina Sekar (Kota Cilegon)
- Harapan I Kang : Suhud Suryadi (Kota Tanggerang Selatan)
Harapan I Nong :
Reggy Ratih (Kab Lebak)
Harapan II Kang : Hasnal
Fuad (Kota Serang)
Harapan II
Nong : Riri Ananingdyah (Kota Tanggerang)
- Favorit Kang : M Aghi Gumelar (Kab Pandeglang)
Favorit Nong :
Mutia Dara (Kota Serang)
Stasiun televisi
yang ada di Banten antara lain adalah Banten TV, Carlita TV, Baraya TV dan Cahaya TV
sirkuit jalan raya pertama
berstandar internasional di Indonesia
ini yang terletak di Karawaci Tangerang
Akan menjadi persinggahan balapan internasional sampai 20 tahun ke depan.
sirkuit sepanjang 3,2 kilometer ini akan menjadi arena balap A1 dan Formula 1,
dan merupakan sirkuit kedua di indonesia setelah sirkuit sentul yang pernah di
pakai pada event A1
Beberapa klub
olahraga yang terdapat di Banten antara lain Tangerang Wolves
(sepak bola), Persita Tangerang
(sepak bola), Persikota
Tangerang (sepak bola), Perserang Serang
(sepak bola), PS Krakatau Steel (sepak
bola) Gelanggang olahraga yang terdapat di Banten antara lain Stadion Benteng, Stadion Maulana Yusuf
dan Stadion
Krakatau Steel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar